Minggu, 16 Desember 2012

Keadaan Generasi Muda di Indonesia

 Pada zaman dewasa ini, kita sebagai manusia telah banyak mengalami transisi menuju dunia modernisasi dan zaman yang terbuka terhadap perkembangan dan kemajuan dunia. Banyak hal yang memang harus kita perhatikan dari sudut yang berbeda untuk kemajuan sebuah Negara, termasuk generasi muda Indonesia pada saat ini.
Remaja – remaja Indonesia pada saat ini sebagai generasi muda yang selanjutnya yang akan meneruskan cita-cita sebuah bangsa, untuk memimpin dan mengatur  sebuah Negara, haruslah memiliki kepribadian yang baik, kecerdasan yang di landasi dengan ilmu dan wawasan yang luas, memiliki jiwa yang semangat, pikiran terbuka dan tujuan yang baik,berbobot dan bermanfaat serta berguan untuk kemajuan bangsa dan Negara. Sayangnya generasi muda Indonesia pada saat ini telah banyak terjerumus pada dunia modernisasi dan westernisasi sehingga melupakan adat ketimuran yang kita miliki yang di kenal oleh Negara lain sebagai Negara yang menjunjung tinggi moral dan adat kesopanan tapi fakta mengatakan lain.
 Generasi Indonesia saat ini mengalami krisis identitas dan korban dari gaya hidup hedonisme barat. Semakin banyak life style dari luar Negara Indonesia yang masuk semakin tidak terkandali generasi muda Indonesia saat ini.
Jika di lihat dari latar belakang, generasi- generasi muda saat ini yang korban dari budaya permisif yang tidak terikat dengan nilai dan norma bisa di pastikan di antaranya adalah kurangnya pendidikan agama dari keluarga, kurangnya perhatian, kepudulian, dan kasih sayang dari keluarga, lingkungan yang tidak mendukung, pola hidup yang terlalu bebas dan individualisme, teman sepergaulan yang menyukai kehidupan bebas, dan rapuhnya iman serta kepribadian.

Fakta yang di ambil dari beberapa sumber, sebagian generasi muda Indonesia pada saat ini sudah mengalami kerusakan akhlak, moral, dan nilai-nilai norma adat sopan ketimuran yang tidak di gunakan lagi oleh kita sendiri sebagai bangsa Indonesia, menyedihkan memang mengetahi generasi muda saat ini apabila kita lihat apa yang sudah di lakukan oleh sebagian generasi muda saat ini, sungguh miris…!!! dari penelitian ini menunjukan, kondisi remaja generasi muda Indonesia kita saat ini sungguh memprihatinkan.

Ø  Fakta :
12 agustus 2005, Harian Radar Yogyakarta, memberitakan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dari januari sampai juli terdapat 62% remaja yang dinikahkan ternyata hamil sebelum menika. Tepatnya, 74 calon pengantin perempuan yang akan menikah, 46 di antaranya dalam kondisi hamil.

Balai Pasar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Sosial (B2P3KS). Departemen Sosial Republik Indonesia ( Depsos RI) melakukan penelitian ilmiah. Penelitian yang bertajuk “ Kehamilan Tidak Dikhendaki Pada Remaja Tahun 2007 “ ini di lakukan di sebuah kota di Pulau Jawa. Kalangan remaja usia 10-24 thn.

Kepala B2P3KS Dr. Yusnar Yusuf MA saat melaporkan hasil penelitian ini cukup mengejutkan. Pasalnya, data tentang kehamilan tidak di khendaki alias hamil di luar nikah dari tahun 2002-2005 angkanya meningkat signifikan.
2002-2005.
Remaja yang mengalami kehamilan tidak di khendaki terbanyak adalah mahasiswi 59,22%.
Remaja yang tidak terdata status pendidikannya 21,15%.
Remaja yang berpendidikan SMU 17,70%.

Secara keseluruhan, remaja hamil di luar nikah terbesar terjadi tahun 2002( 640 kasus). Kemudian tahun 2004 sebanyak (560 kasus) dan tahun 2005 (551 kasus).