Pada zaman dewasa ini, kita sebagai manusia
telah banyak mengalami transisi menuju dunia modernisasi dan zaman yang terbuka
terhadap perkembangan dan kemajuan dunia. Banyak hal yang memang harus kita
perhatikan dari sudut yang berbeda untuk kemajuan sebuah Negara, termasuk
generasi muda Indonesia pada saat ini.
Remaja – remaja Indonesia pada saat ini
sebagai generasi muda yang selanjutnya yang akan meneruskan cita-cita sebuah
bangsa, untuk memimpin dan mengatur sebuah Negara, haruslah memiliki
kepribadian yang baik, kecerdasan yang di landasi dengan ilmu dan wawasan yang
luas, memiliki jiwa yang semangat, pikiran terbuka dan tujuan yang
baik,berbobot dan bermanfaat serta berguan untuk kemajuan bangsa dan Negara.
Sayangnya generasi muda Indonesia pada saat ini telah banyak terjerumus pada
dunia modernisasi dan westernisasi sehingga melupakan adat ketimuran yang kita
miliki yang di kenal oleh Negara lain sebagai Negara yang menjunjung tinggi
moral dan adat kesopanan tapi fakta mengatakan lain.
Generasi Indonesia saat ini mengalami krisis
identitas dan korban dari gaya hidup hedonisme barat. Semakin banyak life
style dari luar Negara Indonesia yang masuk semakin tidak terkandali
generasi muda Indonesia saat ini.
Jika di lihat dari latar belakang, generasi- generasi muda saat ini yang
korban dari budaya permisif yang tidak terikat dengan nilai dan norma bisa di
pastikan di antaranya adalah kurangnya pendidikan agama dari keluarga,
kurangnya perhatian, kepudulian, dan kasih sayang dari keluarga, lingkungan
yang tidak mendukung, pola hidup yang terlalu bebas dan individualisme, teman
sepergaulan yang menyukai kehidupan bebas, dan rapuhnya iman serta kepribadian.
Fakta yang di ambil dari beberapa sumber, sebagian
generasi muda Indonesia pada saat ini sudah mengalami kerusakan akhlak, moral,
dan nilai-nilai norma adat sopan ketimuran yang tidak di gunakan lagi oleh kita
sendiri sebagai bangsa Indonesia, menyedihkan memang mengetahi generasi muda
saat ini apabila kita lihat apa yang sudah di lakukan oleh sebagian generasi
muda saat ini, sungguh miris…!!! dari penelitian ini menunjukan, kondisi remaja
generasi muda Indonesia kita saat ini sungguh memprihatinkan.
Ø
Fakta :
12 agustus 2005, Harian Radar Yogyakarta,
memberitakan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dari
januari sampai juli terdapat 62% remaja yang dinikahkan ternyata hamil sebelum
menika. Tepatnya, 74 calon pengantin perempuan yang akan menikah, 46 di
antaranya dalam kondisi hamil.
Balai Pasar Penelitian dan Pengembangan
Pelayanan Kesehatan Sosial (B2P3KS). Departemen Sosial Republik Indonesia (
Depsos RI) melakukan penelitian ilmiah. Penelitian yang bertajuk “ Kehamilan
Tidak Dikhendaki Pada Remaja Tahun 2007 “ ini di lakukan di sebuah kota di
Pulau Jawa. Kalangan remaja usia 10-24 thn.
Kepala B2P3KS Dr. Yusnar Yusuf MA saat
melaporkan hasil penelitian ini cukup mengejutkan. Pasalnya, data tentang
kehamilan tidak di khendaki alias hamil di luar nikah dari tahun 2002-2005
angkanya meningkat signifikan.
2002-2005.
Remaja yang mengalami kehamilan tidak di
khendaki terbanyak adalah mahasiswi 59,22%.
Remaja yang tidak terdata status
pendidikannya 21,15%.
Remaja yang berpendidikan SMU 17,70%.
Secara keseluruhan, remaja hamil di luar nikah
terbesar terjadi tahun 2002( 640 kasus). Kemudian tahun 2004 sebanyak (560
kasus) dan tahun 2005 (551 kasus).